Dagangannya Menyerupai Hewan, Tokoh Kartun, hingga Pocong
Fakta Terkait
Gambar lucu nan menarik jadi andalan Dadang (50), penjual agar-agar, untuk menarik minat pembeli, khususnya anak-anak.
Dadang, warga Jakarta Pusat, merupakan seorang pedagang agar-agar keliling yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan makanan kecil itu.
Saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Gaplok, Jakarta Pusat, Minggu (9/7/2017), Dadang mengatakan, untuk menarik minat anak-anak, dia membentuk agar-agar seperti gambar kartun, binatang, maupun gambar lainnya yang bisa dipilih anak-anak.
Berbagai bentuk bisa Dadang buat, seperti bentuk agar-agar yang menyerupai gajah, kura-kura, hingga bentuk abstrak seperti gambar hati, bintang, bahkan makhluk astral menyerupai pocong.
Dadang mengatakan, bentuk agar-agar seperti itu membuat agar-agarnya lebih laku dibeli anak-anak.
Meski lebih mengutamakan gambar, Dadang tak menyampingkan rasa. "Kalau ada gambarnya anak-anak suka. Biasanya kalau laki-laki bikin gambar gajah, perempuan suka yang love," ujar Dadang.
Dadang diminta untuk membuatkan dua agar-agar yang menyerupai tokoh kartun Jepang Doraemon serta seekor gajah. Hasilnya, bentuk agar-agar keduanya tampak menyerupai Doremon dan gajah.
Namun, ia menolak saat diminta untuk membuat bentuk agar-agar menyerupai sebuah robot. "Aduh susah, jangan deh yang lain (gambar lain) saja," ujar Dadang sambil tersenyum malu.
Dadang mengaku menjalani profesi sebagai penjual agar-agar sejak dua tahun lalu. Pada awal berjualan, Dadang hanya menjajakan agar-agar biasa tanpa bentuk menarik seperti saat ini.
Ia mengakui, saat itu pendapatannya tak terlalu tinggi. Kemudian, ia mendapatkan ide untuk berjualan agar-agar dengan membentuk agar-agar itu sesuai dengan keinginan anak-anak setelah menonton film kartun.
Dadang pun mulai belajar membentuk agar-agar dengan menggunakan pisau. Dadang mengatakan, keahliannya itu didapatkan secara otodidak. Dia melatih ketrampilannya terus menerus.
Paling tidak, lanjut dia, bentuk agar-agar menyerupai gambar-gambar tersebut. "Paling enggak mirip-mirip dikit lah, He-he-he,"
Sejak saat itu, pendapatan Dadang meningkat dibanding sebelumnya. Dalam sehari, rata-rata Dadang bisa membawa pulang Rp 150.000.
Adapun agar-agar yang dijual memiliki variasi harga. Ada agar-agar yang dijual seharga Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 3.000. Harganya tergantung dari ketebalan potongan agar-agar.
Namun, separuh pendapatanya harus disetor kepada warga lain yang bekerja sama dengan Dadang.
Warga itu yang menjadi penyedia agar-agar, sedangkan Dadang yang berkeliling menjajakan dagangan.
Dadang menjajakan agar-agar hingga ke kawasan Senen, Jakarta Pusat. Setiap hari, Dadang berjualan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Ia mengatakan, penjualan agar-agar sangat membantu menambah uang belanja rumah tangganya.
Baca Dari Sumber
Kompas