Senin, 10 Juli 2017

Dagangannya Menyerupai Hewan, Tokoh Kartun, hingga Pocong

Dagangannya Menyerupai Hewan, Tokoh Kartun, hingga Pocong

Fakta Terkait




Gambar lucu nan menarik jadi andalan Dadang (50), penjual agar-agar, untuk menarik minat pembeli, khususnya anak-anak.

Dadang, warga Jakarta Pusat, merupakan seorang pedagang agar-agar keliling yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan makanan kecil itu.

Saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Gaplok, Jakarta Pusat, Minggu (9/7/2017), Dadang mengatakan, untuk menarik minat anak-anak, dia membentuk agar-agar seperti gambar kartun, binatang, maupun gambar lainnya yang bisa dipilih anak-anak.

Berbagai bentuk bisa Dadang buat, seperti bentuk agar-agar yang menyerupai gajah, kura-kura, hingga bentuk abstrak seperti gambar hati, bintang, bahkan makhluk astral menyerupai pocong.

Dadang mengatakan, bentuk agar-agar seperti itu membuat agar-agarnya lebih laku dibeli anak-anak.

Meski lebih mengutamakan gambar, Dadang tak menyampingkan rasa. "Kalau ada gambarnya anak-anak suka. Biasanya kalau laki-laki bikin gambar gajah, perempuan suka yang love," ujar Dadang.

Dadang diminta untuk membuatkan dua agar-agar yang menyerupai tokoh kartun Jepang Doraemon serta seekor gajah. Hasilnya, bentuk agar-agar keduanya tampak menyerupai Doremon dan gajah.

Namun, ia menolak saat diminta untuk membuat bentuk agar-agar menyerupai sebuah robot. "Aduh susah, jangan deh yang lain (gambar lain) saja," ujar Dadang sambil tersenyum malu.

Dadang mengaku menjalani profesi sebagai penjual agar-agar sejak dua tahun lalu. Pada awal berjualan, Dadang hanya menjajakan agar-agar biasa tanpa bentuk menarik seperti saat ini.





Ia mengakui, saat itu pendapatannya tak terlalu tinggi. Kemudian, ia mendapatkan ide untuk berjualan agar-agar dengan membentuk agar-agar itu sesuai dengan keinginan anak-anak setelah menonton film kartun.

Dadang pun mulai belajar membentuk agar-agar dengan menggunakan pisau. Dadang mengatakan, keahliannya itu didapatkan secara otodidak. Dia melatih ketrampilannya terus menerus.

Paling tidak, lanjut dia, bentuk agar-agar menyerupai gambar-gambar tersebut. "Paling enggak mirip-mirip dikit lah, He-he-he,"

Sejak saat itu, pendapatan Dadang meningkat dibanding sebelumnya. Dalam sehari, rata-rata Dadang bisa membawa pulang Rp 150.000.

Adapun agar-agar yang dijual memiliki variasi harga. Ada agar-agar yang dijual seharga Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 3.000. Harganya tergantung dari ketebalan potongan agar-agar.

Namun, separuh pendapatanya harus disetor kepada warga lain yang bekerja sama dengan Dadang.

Warga itu yang menjadi penyedia agar-agar, sedangkan Dadang yang berkeliling menjajakan dagangan.


Dadang menjajakan agar-agar hingga ke kawasan Senen, Jakarta Pusat. Setiap hari, Dadang berjualan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Ia mengatakan, penjualan agar-agar sangat membantu menambah uang belanja rumah tangganya.
Baca Dari Sumber Kompas



FAKTA KESEHATAN
loading...

MisterFakta.com menyajikan info ringan untuk kalian baca. Diambil dari berbagai sumber yang kredibel. Bukan gossip!.

FAKTA TERBARU